Nama Nicholas Kurniawan mungkin belum terlalu familiar di telinga Anda, namun saat ini di usianya yang masih sangat belia, 20 tahun, ia sudah sukses menjadi eksportir ikan hias termuda di Indonesia. Semua berawal dari kondisi keluarganya yang terpuruk dan terlilit utang, dan Nicholas pun berniat untuk mengubah nasibnya. Sempat mencoba berbagai bisnis mulai dari asuransi, makanan, MLM, dan mainan, jatuh bangun dan bahkan sempat tidak naik kelas saat kelas 2 SMA, ia mulai bangkit kembali dan mencoba peruntungannya dengan menjual ikan hias secara online melalui situs Kaskus. Meski sempat beberapa kali ditipu oleh calon pembeli, bisnis ikan hias Nicholas kini sudah menjangkau luar negeri dan dalam sebulan omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp100 juta.
Nicholas Kurniawan dibesarkan dalam keluarga yang sempura meskipun
kurang berkecupan. Kedua orang tuanya terpaksa mencari hutangan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Penghasilan yang dihasilkan oleh kedua orang tua Nicholas
digunakan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Melihat orang
tuanya sering dipermalukan karena hutang yang mereka tanggung, Nicholas kecil
bertekad untuk menjadi orang sukses.
Sejak usia 8 tahun, Nicholas sudah terbiasa untuk berjualan makanan,
minuman, pakaian, dan masih banyak lagi dan semuanya tidak berakhir baik.
Nicholas tidak mau mengatakan kalau dirinya pernah gagal, melainkan dia belum
menemukan cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Saat berusia 17 tahun,
seorang teman memberikannya sepaket ikan Garra Rufa, ikan terapi. Nicholas
tidak memiliki minat untuk memeliharanya, dan otak bisnisnya mulai muncul untuk
menjualnya. Maka, dia mulai membuka Forum Jual Beli Kaskus dan
membuat akun disana. Hanya dalam beberapa jam, ikan miliknya berhasil terjual
dan banyak orang yang menawarnya. Melihat minat orang yang besar, maka Nicholas
bertanya kepada temannya dimana dia membeli ikan itu dan akhirnya Ia menemuka
supplier. Nicholas menjual ikan – ikan itu di Kaskus dan mendapatkan untung 2
hingga 3 juta rupiah per bulan.
Pada umur yang sama, Nicholas menginginkan masuk kuliah ke Universitas
Prasetiya Mulya yang memerlukan uang yang tidak sedikit dan Nicholas
tidak mungkin meminta uang tersebut dari orang tuanya. Maka, dia memiliki
target untuk mendapatkan 10 juta per bulan. Nicholas memiliki ide untuk
mengekspor ikan. Nicholas mencoba berkerja sama dengan para eksporter tapi
tidak ada yang berhasil karena faktor usia yang masih tergolong muda. Bahkan
saking seriusnya, Nicholas meneliti website perusahaan besar dan mencoba
mencontohnya. Selain itu Ia juga mencoba mencari tahu tentang shipment.
Berkat usahanya yang serius dan kefokusannya, Nicholas mendapatkan
kepercayaan dari seorang pengusaha. Ia memesan sebanyak 10.000 ekor ikan garra
rufa untuk dikirim ke Medan. Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena ada
beberapa kesulitan untuk mengirim ke Medan sehingga akhirnya orderan itu
dibatalkan. Ikan sebanyak 10.000 mati satu persatu karena Nicholas tidak
memiliki peralatan untuk menampung ikan sebanyak itu dan Nicholas harus
menanggung kerugian yang cukup besar.
Nicholas tidak langsung menyerah ketika Ia mendapatkan kegagalan
pertama. Ia tetap berusaha fokus dengan perkerjaan yang amat disukainya itu.
Saat keadaan yang mulai tenang, Nicholas mendapatkan kembali orderan dari orang
Medan untuk mengekspor ikan pergi ke luar negri tapi menggunakan nama
perusahaannya. Setelah itu, nama Nicholas mulai dikenal oleh pengusaha dalam
negri maupun luar negri.
Suatu saat, setelah setengah jalan menjalani usaha – Nicholas
terkena tipu oleh partnernya sebesar 30 juta rupiah. Uang yang selama ini Ia
kumpulkan dengan susah payah untuk masuk ke universitas favoritnya, habis hanya
dalam waktu semalam. Tapi, ternyata kesialan itu malah menjadi berkat bagi
Nicholas. Banyak para customer di luar negri yang terkena tipu oleh mantan
partner Nicholas akhirnya mempercayakan kepartneran mereka kepada Nicholas.
Orang–orang tersebut mengambil ikan langsung dari Nicholas dan tanpa terasa
hanya dalam 1,5 bulan, Nicholas mampu mengumpulan uang sebesar 100 juta rupiah.
Orang yang mengerjakan perkerjaannya dengan fokus dan
sungguh–sungguh akan selalu mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Nicholas
memiliki beberapa kalimat yang menggambarkan kekuatannya. “My biggest
strength is my honestly and loyalty. I will never faked a report or lie about
any information related to my work. I also will always try to work faster and
produce more then other. Lastly, I am someone that is persistent and will never
give up one the task that is given to me, and will try to make a breakthrough from time to
time.”