Monday, June 27, 2016

Published 4:12 AM by with 0 comment

Pola Migrasi Ikan di Dunia

Banyak makhluk hidup didunia mulai dari jenis-jenis burung (Aves), mamalia, hingga berbagai jenis ikan melakukan migrasi untuk alasan-alasan tertentu. Beberapa jenis makhluk hidup melakukan migrasi karena kebutuhan akan air, makanan, ketatnya persaingan memperebutkan sumber daya, dan yang lainnya untuk kawin pada musim reproduksi. Secara umum tujuan dari migrasi ini adalah untuk bertahan dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung, termasuk kebutuhan akan sumber daya. Secara umum pola migrasi tersebut terjadi secara teratur sepanjang tahun. 


Migrasi Ikan di Dunia

Dilaut, beberapa jenis ikan bermigrasi sepanjang tahun. Pada saat remaja mereka melakukan migrasi dengan jarak meter hingga ribuan kilometer dan kembali lagi untuk bertelur. Secara umum pola migrasi ikan dilaut dipengaruhi oleh arus dan oceanografi. Pola migrasi ikan laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam, berikut gambaran 2 pola migrasi yang paling penting untuk diketahui:



  1. Oceanodromouse
    Pola migrasi ini merupakan pola yang paling umum dijumpai pada beberapa jenis ikan di lautan didunia. Ikan-ikan didunia hidup dan bermigrasi dilaut, tanpa melibatkan pengaruh air tawar.  Beberapa jenis ikan seperti ikan Herring ( Clupea harengus), Cod (Gadus morhua), Tuna Putih (Germo alalunga), dan Tuna Merah (Thunnus thynnus) melakukan migrasi ribuan kilometer dari lautan kelautan lainnya serta dari musim ke pergantian musim lainnya.  


  2. Anadromous
    Pola migrasi jenis-jenis ikan ini dilakukan dengan tujuan kebutuhan akan lingkungan yang sesuai untuk proses perkembengan telur. Pola migrasi ini adalah ikan ditetaskan di perairan tawar, hidup dilautan, dan bermigrasi ke perairan tawar untuk peneluran. Pola migrasi ini dimainkan dengan peran adaptasi fisiologis (Osmoregulasi) yang sangat unik. Dimana ikan-ikan tersebut harus bertahan dengan pergantian kadar garam yang drastis, dari kondisi lingkungan berkadar garam tinggi (laut) ke daerah yang berkadar garam rendah (sungai). Kemampuan adaptasi ini hanya bisa dimiliki oleh beberapa jenis ikan dilautan. Jenis-jenis ikan yang memiliki kemampuan ini seperti ikan Salmon dan belut dari genus Anguilla.

Selain 2 pola migrasi diatas ada beberapa pola migrasi lainnya seperti Potamodromous: menetas dan bermigrasi di habitat air tawar. Contoh: Redhorse sicklefin. Pola migrasi Amphidromous: menetas di air tawar, kemudian hanyut ke laut sebagai larva sebelum bermigrasi kembali ke air tawar untuk tumbuh menjadi dewasa dan bertelur. Contoh: Goby Sungai. dan pola migrasi Catadrom: menetas di air asin, kemudian bermigrasi ke air tawar sebagai remaja di mana mereka tumbuh menjadi orang dewasa sebelum bermigrasi kembali ke laut untuk bertelurContoh: Belut Amerika.

Keuntungan Migrasi Ikan Bagi Nelayan Indonesia
Migrasi ikan didunia memiliki pola teratur yang dapat diprediksi oleh manusia. Nelayan di Indonesia mengenal istilah musiman untuk berbagai jenis ikan dilautan. Pada bulan-bulan tertentu banyak dijumpai jenis-jenis ikan tertentu dan dibulan-bulan lainnya dijumpai jenis ikan lainnya. Salah satu jenis ikan laut yang bermigrasi jarak jauh adalah jenis ikan tuna. Kebanyakan daerah tangkapan ikan tuna berada di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Di Indonesia, habitat ikan tuna banyak ditemui di sisi selatan laut Pulau Jawa,  hingga kawasan timur Indonesia. Berbagai jenis ikan tuna seperti Bluefin, Tuna Sirip Kuning (yellowfin-Thunnus albacares) dan ikan Tuna cakalang memiliki musim migrasi tertentu dan wilayah yang spesifik. Puncak musim penangkapan ikan cakalang pada umumnya berkisar pada musim peralihan (April-Juni). 

Ancaman Migrasi Ikan 
Populasi ikan sangat tergantung pada karakteristik habitat air yang mendukung semua fungsi biologis. Ada beberapa ancaman yang dapat mengganggu bahkan memutus pola migrasi, baik secara alami maupun karena aktivitas manusia . Beberapa ancaman dari aktivitas manusia seperti pembuatan  bendungan dan pintu air, PLTA, pengembanganperikanan intensif, hilangnya habitat dan fragmentasi, serta over fishing dapat memutuskan migrasi ikan dan menurunkan populasinya hingga ke angka terendah. Oleh karena itu, segala bentuk pembangunan haruslah memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan biota sedatail mungkin. Penurunan populasi akibat terputusnya jalur migrasi ikan sehingga ikan tidak dapat melakukan migrasi akan berdampak pada penurunan hasil tangkapan ikan.  Siapa sekarang yang menuai dampaknya? manusia lagi.


Bendungan Gouet menghalangi migrasi ikan salmon di sungai Gouet (Britanny, Prancis). (Foto Larinier @fao.org)

Bendungan PLTA (Nepal) dalam proses pembangun (2001) Memutus Pola Migrasi Spesies ikan lokal Bagarius bagarius dan Tor sp. dan (foto Marmulla @fao.org)




      edit

0 komentar:

Post a Comment