Ingin budidaya ikan
tapi tak punya lahan? Jangan kawatir, kali ini kita akan bahas seputar budidaya
ikan cupang yang praktis, ekonomis, dan tidak membutuhkan banyak lahan. Buat
yang penasaran keep reading yaaaa........
Ikan
cupang merupakan salah satu ikan hias yang mudah dipelihara. Budidaya ikan
cupang tidak memerlukan tempat luas dan modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai
usaha rumahan. Salah satu keistimewahan ikan cupang
adalah daya tahannya. Sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa
dipelihara dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator. Kemampuan ini
didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru
manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya bertahan pada lingkungan miskin
oksigen.
Memilih indukan ikan cupang
Untuk memulai budidaya ikan
cupang, langkah pertama yang harus disiapkan adalah mendapatkan indukan atau
bibit berkualitas. Indukan yang baik sebisa
mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas
penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.
Sebelum pemijahan dilakukan,
pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase matang gonad
atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan
siap kawin adalah sebagai berikut.
Untuk cupang jantan:- Berumur setidaknya 4-8 bulan
- Bentuk badan panjang
- Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
- Gerakannya agresif dan lincah
- Berumur setidaknya 3-4 bulan
- Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
- Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
- Gerakannya lambat
Pemijahan ikan cupang
Setelah indukan jantan dan
indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom
plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas
plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti
kayambang.
Dalam
satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur.
Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan
pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup
tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang
hidup.
Indukan
jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu.
Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila
dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman
jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.
Berikut langkah-langkah pemijahan
ikan cupang:
- Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit.
- Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
- Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua) dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
- Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
- Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
- Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
- Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak.
- Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
- Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.
Pakan
ikan cupang
Pakan
favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air , cacing sutera
dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4
kali sehari. Semakin sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik
sedikit-sedikit tapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk
mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan berkembangnya
penyakit.
Kutu
air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang, atau membelinya dari
toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air
sendiri. Silahkan lihat cara budidaya
kutu air daphnia dan moina.
Perawatan
ikan cupang
Seperti
sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting. Bisa dipelihara
dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air
yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas
air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang
sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama untuk perawatan ikan kontes.
Tidak
disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah dewasa
dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada
tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain.
Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.
Khusus
untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam toples kaca kecil.
Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif simpan di tempat
yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang
aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca.
Berikan sekat tidak tembus pandang di antara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara
berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah.
Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena
pencemaran air.
sumber :
http://alamtani.com/budidaya-ikan-cupang.html
buat adu kontes kecantikan nih biasanya wkwkwk
ReplyDeleteIkan adu adu ..
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungan nya sahabat kecebonk :)
ReplyDelete