Enam
puluh tahun sudah jalinan hubungan Indonesia dengan Rusia, yang dimulai dengan
pertukaran duta bersar dan kesepakatan perdagangan. Namun, sejatinya hubungan
kedua negara sudah merentang lama, sewaktu Indonesia masih bernama Hindia
Belanda, yaitu tahun 1933.
Naik dan turun terjadi dalam perjalanan hubungan kedua negara. Di era Presiden Joko Widodo, hubungan Indonesia dan Rusia semakin akrab terutama dalam investasi dan bisnis.
Perusahaan Blackspace asal Rusia berencana berinvestasi dalam pembangunan infastruktur cold storage, pabrik es dan fasilitas pengolahan hasil perikanan di Indonesia. Keinginan tersebut disampaikan pemilik Blackspace, Alexander Isaev dalam pertemuan dengan delegasi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat dan sejumlah kementerian Indonesia di Usovo, Moskow pada Rabu (12/10/2016).
Nah, keinginan investasi bidang perikanan ini menyusul hasil pertemuan mereka dengan Presiden Jokowi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di sela-sela KTT ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, pada Mei lalu. Investasi ini untuk mendukung kebijakan pemerintah Indonesia mengembangkan sentra perikanan terpadu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sendiri telah menentukan 10 lokasi pertama tempat Blackspace akan memulai pembangunan industri perikanan. Guna merealisasikan proyek tersebut, Blackspace dan Perum Perindo telah membentuk joint venture bernama PerindoSpace. Pembangunan tahap awal proyek ini akan dimulai di Pulau Natuna.
Ketua Komisi IV Edhy Prabowo mengatakan DPR siap mendukung aktivitas Blackspace di Indonesia. “Kami mengapresiasi upaya para investor yang membangun fasilitas pengolahan di dalam negeri dan mendukung kebijakan larangan ekspor mineral mentah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (14/10/2016).
Edhy berharap Blackspace dapat terus memperluas bidang usahanya di Indonesia dan berhasil merealisasikan proyek di bidang perikanan dan pertanian. Blackspace sendiri dikenal sebagai gergasi pertambangan dan pengolahan sumber daya alam, termasuk pertambangan batubara kalori tinggi di Pulau Kalimantan. Juga proyek pembangunan 60 pabrik feronikel di Sulawesi Tenggara, produksi mangan dioksida di bagian barat Pulau Timor, serta proyek produksi alumina di Kalimantan Barat.
Blackspace juga telah memulai pembangunan jalur rel kereta api di Kalimantan Tengah dengan total panjang 500 km guna melayani kebutuhan transportasi dan logistik perusahaan, khususnya pengangkutan batubara dari lokasi pertambangan sampai ke pelabuhan.
Naik dan turun terjadi dalam perjalanan hubungan kedua negara. Di era Presiden Joko Widodo, hubungan Indonesia dan Rusia semakin akrab terutama dalam investasi dan bisnis.
Perusahaan Blackspace asal Rusia berencana berinvestasi dalam pembangunan infastruktur cold storage, pabrik es dan fasilitas pengolahan hasil perikanan di Indonesia. Keinginan tersebut disampaikan pemilik Blackspace, Alexander Isaev dalam pertemuan dengan delegasi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat dan sejumlah kementerian Indonesia di Usovo, Moskow pada Rabu (12/10/2016).
Nah, keinginan investasi bidang perikanan ini menyusul hasil pertemuan mereka dengan Presiden Jokowi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di sela-sela KTT ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, pada Mei lalu. Investasi ini untuk mendukung kebijakan pemerintah Indonesia mengembangkan sentra perikanan terpadu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sendiri telah menentukan 10 lokasi pertama tempat Blackspace akan memulai pembangunan industri perikanan. Guna merealisasikan proyek tersebut, Blackspace dan Perum Perindo telah membentuk joint venture bernama PerindoSpace. Pembangunan tahap awal proyek ini akan dimulai di Pulau Natuna.
Ketua Komisi IV Edhy Prabowo mengatakan DPR siap mendukung aktivitas Blackspace di Indonesia. “Kami mengapresiasi upaya para investor yang membangun fasilitas pengolahan di dalam negeri dan mendukung kebijakan larangan ekspor mineral mentah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (14/10/2016).
Edhy berharap Blackspace dapat terus memperluas bidang usahanya di Indonesia dan berhasil merealisasikan proyek di bidang perikanan dan pertanian. Blackspace sendiri dikenal sebagai gergasi pertambangan dan pengolahan sumber daya alam, termasuk pertambangan batubara kalori tinggi di Pulau Kalimantan. Juga proyek pembangunan 60 pabrik feronikel di Sulawesi Tenggara, produksi mangan dioksida di bagian barat Pulau Timor, serta proyek produksi alumina di Kalimantan Barat.
Blackspace juga telah memulai pembangunan jalur rel kereta api di Kalimantan Tengah dengan total panjang 500 km guna melayani kebutuhan transportasi dan logistik perusahaan, khususnya pengangkutan batubara dari lokasi pertambangan sampai ke pelabuhan.
Sumber : http://ekbis.sindonews.com
0 komentar:
Post a Comment