Thursday, March 23, 2017

Published 1:34 AM by with 0 comment

Inilah Ikan Yang Paling Banyak Dikonsumsi Di Indonesia

Sumber gambar:semarang.bisnis.com/read/20170103/12/91361/diy-mendorong-nelayan- meningkatkan-daya-saing-ekspor-ikan


Indonesia merupakan negara kepulauan terluas dengan 70%-nya merupakan wilayah laut. Oleh karena itu, Indonesia disebut juga Negara Maritim yang menyimpan potensi perikanan sangat besar. Salah satu potensinya adalah ikan. Ikan merupakan bahan pangan yang sangat baik bagi tubuh manusia karena ikan banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan seperti protein, mineral, asam amino, dan terutama omega-3.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa kelompok Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT) menjadi jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi ikan tersebut mencapai 16,45% dibandingkan ikan lainnya.

Direktur Jenderal ‎Pengu‎atan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo mengatakan‎ "Kalau ditanya, masyarakat kita paling banyak konsumsi ikan apa? Kami survei, dengan BPS. Preferensi konsumen paling banyak konsumsi tuna, cakalang, tongkol.”

Selanjutnya, di posisi kedua ditempati oleh kelompok ikan dan makanan jadi (KIMJ) dengan presentase 9,02%. Ini artinya cukup banyak masyarakat yang mengkonsumsi ikan hasil olahan terutama di wilayah perkotaan. Hal tersebut didorong oleh kesibukan masyarakat kota sehingga memilih makanan yang lebih praktis."Terus kedua, kelompok ikan dan makanan jadi, yang sudah olahan. Ini yang menarik, kalau di Indonesia timur pasti senang yang ikan segar. Namun di Jawa karena akses terbatas dan di kota besar tidak sempat makan ikan segar, paling abonnya (abon ikan) saja," ujar Nilanto.


Kemudian di posisi ketiga ditempati oleh kelompok patin, lele dan gabus dengan 7,29%, diikuti ikan kembung dengan 6,6 %, ikan bandeng dengan 5,43 %, ikan mujair dan nila dengan 5,26 %, kelompok udang dan cumi dengan 3,87 %, kelompok teri dengan 3,36 %, Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT) asin dengan 2 % dan yang terakhir yaitu ikan kembung asing dengan 1,36 %.

So, Cebonkers udah pada tau kan ikan apa yang paling di gemari masyarakat Indonesia?



Sumber:

Read More
      edit

Saturday, March 4, 2017

Published 10:47 PM by with 0 comment

Mencoba Budidaya Menguntungkan : Budidaya Belut

Belut merupakan hewan perairan yang mempunyai nilai ekonomis dan nilai gizi yang cukup tinggi. Tetapi karena nilai-nilai itulah belut terus ditangkap dan semakin rendah populasinya, maka bisnis budidaya belut dapat dikembangkan karena untuk mensuplai kebutuhan dan permintaan akan belut yang tinggi di pasaran
Media pemeliharaan
Media pemeliharaan untuk budidaya belut bisa berupa kolam semen, kolam terpal, atau bahkan drum bekas. Yang penting belut tidak lari keluar media. Ukuran kolam juga disesuaikan dengan ketersediaan lahan , dan tentunya ini berkaitan pula dengan jumlah bibit belut yang akan ditebar. Selain itu kolam untuk budidaya belut diupayakan menyerupai habitat aslinya.
Untuk membuat demikian , media pada kolam diisi dengan tanah sawah atau Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( sekam/gabah padi yang sudah dibusukkan ), jerami padi, cincangan pisang, pupuk Urea, dan pupuk NPK, dengan perbandingan sebagai berikut :
·         Lapisan pertama paling bawahjerami padi setinggi 40 cm
·         Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk Urea 5 Kg dan NPK 5 Kg
·          ( Untuk ukuran kolam 500 cm X 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau lebih kecil ukuran ini, perbandingan pupuk diatasdapat dijadikan patokannya )
·          Lapisan kedua tanah / Lumpur setinggi 5 cm
·          Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm lapisan keempat pupuk kompos setinggi5 cm
·         Lapisan keempat tanah / Lumpur setinggi 5 cm
·         Lumpur kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
·         Lapisan Keenam tanah / Lumpur setinggi 15 cm
·         Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
·         Diatas air ditanami secara merat ecenfg gondok sampai menutupi ¾ permukaan kolam.
Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 ( Dua ) minggu agar seluruh media mengalami proses permentasi. Dan setelah 2 ( Dua ) minggu slesai poroses permentasinya maka benih / bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.
Pemilihan Bibit Belut
Untuk mengoptimalkan hasil panen dalam budidaya belut diperlukan teknik pemilihan bibit yang baik dan tepat, sehingga diperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan abnormal, benih yang dipilih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
·         Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus, yaitu tidak ada luka bekas gigitan,
·         Gerakan tubuhnya lincah dan agresif.
·         Penampilannya sehat yang dicirikan dari tubuhnya yang keras, tidak lemas jika di pegang
·         Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan
·         Usianya berkisar 2 bulan – 4 bulan
Belut mempunyai kelamin ganda (Hermaprodit) pada kehidupannya. Belut ini menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina. Sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan. Dan karena sifat – sifat belut serupa itu, maka pada belut bisa terjadi masa kosong kelamin atau banci. Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri. Induk belut yang baik dapat dikenali dari penampilannya. Untuk mengetahui induk belut yang baik, berikut diberikan cirri-ciri induk belut jantan dan induk belut betina
Makanan Belut
Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air. Seperti serangga, siput, Cacing. Anak katak dan anak ikan. Jadi belut termasuk golongan karnivora yaitu ikan pemakan binatang lain.Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain Protozoa (Hewan bersel satu ), Mikrokrusasea (Udang-udangan renik), invertebrate mikroskopik ( hewan –hewan tak bertulang belakang yang kecil-kecil ). Sedangkan beluta yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga, cacing siput, berudu kodok, dan benih-benih ikan yang masih lemah.Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanannya. Untuk itu belut mnyergap mangsanya dengan menbuat lubang perangkap. Lubang ini dibuat denganmenggali Lumpur, baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5 cm dan memanjang seperti terowongan. Bentuk lubang mula-mula tegak ke bawah, lalu membengkok dan mendatar.
Pemanenan Belut
`Untuk memanen belut, diperlukan ketepatan waktu panen dan cara panen. Wadah penampungan juga perlu disiapkan untuk membawa belut hasil panen di lokasi penjualan.Belut siap dipanen untuk kebutuhan pasar lokal dari mulai penaburan benih minimal 3 bulan ( Sisitem dengan pembesaran ) dengan jumlah perkilonya sekitar 20 sampai 30 ekor. Untuk pemenuhan kebutuhan pasar eksport dari mulai penaburan benih minimal 6 bulan ( sistem dengan pembesaran ) dengan jumlah perkilonya dibawah 7 ekor.


Sumber : http://kumpulanartikelkelautandanperikanan.blogspot.co.id/2011/09/cara-budidaya-belut.html
Sumber gambar:http://fishpreneurship.weebly.com/uploads/1/2/6/8/12684228/________9277602_orig.jpg

Read More
      edit