BUDIDAYA IKAN
CUPANG
Berdasarkan penelitian dari
para ahli ikan hias, menyebutkan bahwa terdapat 73 spesies ikan cupang di bumi
ini. Spesies ikan cupang yang terkenal adalah kelompok splendens complex yang
di antaranya adalah Betta Splendes, Betta mahachai,
Betta stiktos, Betta imbellis, dan Betta smaragdina.
Ikan Cupang merupakan ikan air
tawar yang dapat hidup di daerah tropis, banyak ditemui di perairan Asia Tenggara, dan
salah satunya adalah Indonesia. Ikan Cupang merupakan salah satu ikan hias yang
paling mudah untuk dibudidayakan. Salah satu keistemawaan ikan cupang adalah
daya tahan hidupnya, ia mampu hidup di dalam air yang minim oksigen. Hal ini
dikarenakan ikan cupang memiliki rongga labirin seperti layaknya paru-paru
manusia, labirin itulah yang membuat ikan cupang bisa bertahan hidup walaupun
di tempat yang minim oksigen sekalipun.
Mendapatkan Bibit Ikan Cupang Berkualitas
Hal
yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan bibit ikan cupang
yang berkualitas yaitu:
§ Lihat sirip perut, ekor dan dubur
apakah ada cacat, hindari sisik yang terluka dan kondisi ikan harus bugar.
§ Indukan jantan di cek tingkat
agresifnya dengan mendekatkan jari tangan. Indukan jantan yang berkualitas akan
menyerang karena melihat jari tangan.
§ Lihat mata ikan apakah bermasalah
atau tidak.
Cara membedakan cupang jantan dengan betina :
Jantan Betina
1. Gerakannya lincah dan lebih indah 1. Gerakannya lamban dan lusuh
2. Sirip ekor lebih besar dan lebar 2. Sirip ekor tampak kecil
3. Perut langsing 3. Perut berisi
Persiapan
Pemijahan Ikan Cupang
Wadah berukuran 30 x 20 x 20 cm untuk proses pemijahan ikan. Ikan
cupang perlu adanya dekorasi beberapa tumbuhan dalam wadah tersebut, bisa
menggunakan tumbuhan air seperti kayambang contohnya. Jika tidak ada bisa juga
menggunakantumbuhan air yang lain misalnya enceng gondok.
Proses Pengenalan dan Perkawinan Ikan Cupang
1. Pengenalan
Lingkungan
Masukkan
pejantan di wadah selama 1 hari, supaya pejantan terbiasa dengan lingkungannya.
Ikan Cupang diberi makan sampai kenyang karena selama pemijahan ikan tidak
makan apapun.
2. Pengenalan
dengan Betina
Sebelum memasukkan ikan cupang betina
ke dalam wadah pemijahan, pisahkan terlebih dulu pada wadah kaca yang berbeda.
Untuk membuat ikan ini saling kenal maka biarkan ikan cupang jantan bisa melihat
cupang betina.
Jika
cupang jantan siap kawin, maka dia akan mengeluarkan buih-buih di sekitar
tumbuhan apung yang disediakan. Setelah buih cukup banyak barulah ikan cupang
betina bisa dicampur ke wadah pemijahan.
3. Proses
Pemijahan Ikan Cupang
Proses pemijahan ditandai dengan
melilitnya ikan cupang jantan pada tubuh ikan cupang betina. Setelah
melilit beberapa saat, ikan cupang betina akan mengeluarkan telur. Ikan
jantan akan segera memungut telur yang telah dibuahi dengan mulutnya dan
memasukkannya pada buih yang telah dibuatnya.
5. Memisahkan Betina
Setelah indukan betina tidak
mengeluarkan telur, maka indukan betina segera dikeluarkan dari wadah pemijahan,
jika tidak dikeluarkan akan terjadi dua kemungkinan yaitu adu indukan jantan
dengan indukan betina atau telur-telurnya dimakan indukan betina.
6. Pisahkan
Pejantan
Telur akan menetas setelah
kurang lebih 2 hari. Burayak dibiarkan dengan pejantan selama 3 hari. Pada hari
keempat mulai diberikan pakan untuk burayak dan indukan jantan. Setelah 2
minggu barulah indukan jantan dikeluarkan dari wadah pemijahan.
Perawatan
Anakan Ikan Cupang (Burayak)
1.
Apabila wadah terlihat padat oleh burayak, segera pindahkan pada wadah lebih
besar.
2. Beri makan kutu air dan jentik merah secara
berkala.
3. Proses perawatan dapat memanfaatkan daun
ketapang pada wadah untuk menjaga burayak dari infeksi jamur dan bakteri.
4.
Ganti air secara bertahap apabila sudah tampak keruh.
5. Masukkan aerator agar menjaga burayak tidak
kehabisan oksigen.
6. Setelah 1,5 bulan sejak menetas, ikan cupang sudah
bisa dipisahkan menurut jenis kelamin ke wadah yang berbeda. Khusus ikan cupang jantan, pisahkan ikan pada
wadah-wadah yang berbeda agar tidak saling serang.
|
|