Saturday, October 12, 2019

Published 5:24 AM by with 2 comments

KECEBONK MENGABDI

Gambar 1. Anggota Kecebonk Bersama Ibu PKK

Perguruan tinggi memiliki peran terhadap pencapaian kesejahteraan masyarakat, terutama melalui pembangunan manusia. Peran perguruan tinggi untuk mencetak sumber daya manusia unggul dikenal dengan tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kegiatan “Kecebonk Mengabdi” merupakan program kerja dari divisi Public Relation kelompok studi Kecebonk, yaitu merupakan implementasi dari hasil-hasil kegiatan pendidikan dan penelitian untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di masyarakat.

Gambar 2. Media Budikdamber

Kecebonk Mengabdi telah terlaksana pada hari Minggu, 6 Oktober 2019 di kelurahan Jabungan kecamatan Banyumanik, Semarang oleh kelompok PKK RT 06/ RW 02. Kecebonk Mengabdi dilaksanakan dengan soalisasi dan praktek mengenai Budikdamber (Budidaya ikan dalam ember). Budikamber yang telah dilakukan yaitu dengan menggunakan ember berukuran 60 liter yang diisi benih ikan lele ukuran 5-12 cm sebanyak 50 ekor, serta di pinggiran embernya diberi wadah untuk menanam sayuran. Sayuran yang digunakan adalah sayur kangkung dengan media tanamnya adalah arang. 




Read More
      edit
Published 5:15 AM by with 0 comment


BUDIDAYA IKAN CUPANG


Berdasarkan penelitian dari para ahli ikan hias, menyebutkan bahwa terdapat 73 spesies ikan cupang di bumi ini. Spesies ikan cupang yang terkenal adalah kelompok splendens complex yang di antaranya adalah Betta Splendes, Betta mahachai, Betta stiktos, Betta imbellis, dan Betta smaragdina.
Ikan Cupang merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di daerah tropis,  banyak ditemui di perairan Asia Tenggara, dan salah satunya adalah Indonesia. Ikan Cupang merupakan salah satu ikan hias yang paling mudah untuk dibudidayakan. Salah satu keistemawaan ikan cupang adalah daya tahan hidupnya, ia mampu hidup di dalam air yang minim oksigen. Hal ini dikarenakan ikan cupang memiliki rongga labirin seperti layaknya paru-paru manusia, labirin itulah yang membuat ikan cupang bisa bertahan hidup walaupun di tempat yang minim oksigen sekalipun. 

Mendapatkan Bibit Ikan Cupang Berkualitas

Hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan bibit ikan cupang yang berkualitas yaitu:
§  Lihat sirip perut, ekor dan dubur apakah ada cacat, hindari sisik yang terluka dan kondisi ikan harus bugar.
§  Indukan jantan di cek tingkat agresifnya dengan mendekatkan jari tangan. Indukan jantan yang berkualitas akan menyerang karena melihat jari tangan.
§  Lihat mata ikan apakah bermasalah atau tidak.

Cara membedakan cupang jantan dengan betina :


Jantan                                                                Betina

1. Gerakannya lincah dan lebih indah            1. Gerakannya lamban dan lusuh
2. Sirip ekor lebih besar dan lebar                  2. Sirip ekor tampak kecil
3. Perut langsing                                             3. Perut berisi

Persiapan Pemijahan Ikan Cupang

Wadah berukuran 30 x 20 x 20 cm untuk proses pemijahan ikan.  Ikan cupang perlu adanya dekorasi beberapa tumbuhan dalam wadah tersebut, bisa menggunakan tumbuhan air seperti kayambang contohnya. Jika tidak ada bisa juga menggunakantumbuhan air yang lain misalnya enceng gondok.

Proses Pengenalan dan Perkawinan Ikan Cupang

1. Pengenalan Lingkungan

Masukkan pejantan di wadah selama 1 hari, supaya pejantan terbiasa dengan lingkungannya. Ikan Cupang diberi makan sampai kenyang karena selama pemijahan ikan tidak makan apapun.

2. Pengenalan dengan Betina

Sebelum memasukkan ikan cupang betina ke dalam wadah pemijahan, pisahkan terlebih dulu pada wadah kaca yang berbeda. Untuk membuat ikan ini saling kenal maka biarkan ikan cupang jantan bisa melihat cupang betina.


Jika cupang jantan siap kawin, maka dia akan mengeluarkan buih-buih di sekitar tumbuhan apung yang disediakan. Setelah buih cukup banyak barulah ikan cupang betina bisa dicampur ke wadah pemijahan.

3. Proses Pemijahan Ikan Cupang


Proses pemijahan ditandai dengan melilitnya ikan cupang jantan pada tubuh ikan cupang betina. Setelah melilit beberapa saat, ikan cupang betina akan mengeluarkan telur. Ikan jantan akan segera memungut telur yang telah dibuahi dengan mulutnya dan memasukkannya pada buih yang telah dibuatnya.

5. Memisahkan Betina

Setelah indukan betina tidak mengeluarkan telur, maka indukan betina segera dikeluarkan dari wadah pemijahan, jika tidak dikeluarkan akan terjadi dua kemungkinan yaitu adu indukan jantan dengan indukan betina atau telur-telurnya dimakan indukan betina.

6. Pisahkan Pejantan

Telur akan menetas setelah kurang lebih 2 hari. Burayak dibiarkan dengan pejantan selama 3 hari. Pada hari keempat mulai diberikan pakan untuk burayak dan indukan jantan. Setelah 2 minggu barulah indukan jantan dikeluarkan dari wadah pemijahan.

 

Perawatan Anakan Ikan Cupang (Burayak)

1. Apabila wadah terlihat padat oleh burayak, segera pindahkan pada wadah lebih besar.
2. Beri makan kutu air dan jentik merah secara berkala.
3. Proses perawatan dapat memanfaatkan daun ketapang pada wadah untuk menjaga burayak dari infeksi jamur dan bakteri.
4. Ganti air secara bertahap apabila sudah tampak keruh.
5. Masukkan aerator agar menjaga burayak tidak kehabisan oksigen.
6. Setelah 1,5 bulan sejak menetas, ikan cupang sudah bisa dipisahkan menurut jenis kelamin ke wadah yang berbeda. Khusus ikan cupang jantan, pisahkan ikan pada wadah-wadah yang berbeda agar tidak saling serang.
 







Read More
      edit
Published 4:56 AM by with 0 comment


TEKNOLOGI BIOFLOK MENGUNTUNGKAN DALAM BUDIDAYA IKAN NILA




Pemerintah terus meningkatkan ketahanan pangan dari sektor perikanan. Terkini, Pemerintah mengembangkan budidaya ikan nila dengan teknologi sistem bioflok. Teknologi tersebut telah sukses diterapkan untuk budidaya ikan lele yang dimassalkan di berbagai pesantren di Indonesia. Ikan nila dipilih untuk sebagai komoditas lanjutan sistem bioflok, karena nila termasuk kelompok herbivora. Sehingga proses pembesarannya lebih cepat. Selain itu, ikan nila juga mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, algae, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai bagian sumber pakannya. Itu menguntungkan dalam budidaya di kolam.

Budidaya ikan nila sistem bioflok memiliki sejumlah keunggulan, seperti meningkatkan kelangsungan hidup (survival rate / SR) hingga lebih dari 90 persen dan tanpa pergantian air. Air bekas budidaya juga tidak berbau, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar dan dapat disinergikan dengan budidaya tanaman misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan. Hal ini dikarenakan adanya mikroorganisme yang mampu mengurai limbah budidaya menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman. Keunggulan lainnya adalah Feed Conversion Ratio (FCR) atau perbandingan antara berat pakan dengan berat total (biomass) ikan dalam satu siklus periode budidaya mencapai 1,03. Artinya 1,03 kg pakan menghasilkan 1 kilogram ikan Nila. Dan hal tersebut lebih efisien jika dibandingkan dengan pemeliharaan di kolam biasa FCR-nya mencapai angka 1,5. Masih ada keunggulan lainnya, yaitu padat tebar ikan mencapai volume 100-150 ekor/m3 atau 10-15 kali lipat dibanding dengan pemeliharaan di kolam biasa yang hanya 10 ekor/m3.
Sistem bioflok juga mampu meningkatkan produktivitas hingga 25-30 kg/m3 atau 12-15 kali lipat jika dibandingkan dengan di kolam biasa yaitu sebanyak 2 kg/m3. Keempat, waktu pemeliharaan lebih singkat, dengan benih awal yang ditebar berukuran 8-10 cm, selama 3 bulan pemeliharaan. Benih tersebut mampu tumbuh hingga ukuran 250-300 gram per ekor, sedangkan untuk mencapai ukuran yang sama di kolam biasa membutuhkan waktu 4-6 bulan. Ikan nila sistem bioflok lebih gemuk karena hasil pencernaan makanan yang optimal. Dan komposisi daging atau karkasnya lebih banyak, serta kandungan air dalam dagingnya lebih sedikit. Secara bisnis, budidaya ikan nila juga sangat menguntungkan karena harganya cukup baik dan stabil di pasaran yaitu Rp22 ribu/kg.
Dalam pemeliharaan ikan Nila sistem bioflok, yang perlu dijaga adalah kandungan oksigen yang larut di dalam air. Hal itu, karena oksigen disamping diperlukan ikan untuk pertumbuhan juga diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan kotoran atau sisa metabolisme di dalam air. Pada ikan nila, kadar oksigen terlarut (DO) di dalam media sebaiknya dipertahankan minimal 3 mg/L. Teknologi bioflok di masyarakat bisa dikawal oleh UPT-UPT (unit pelaksana teknis) dan para penyuluh agar tidak keliru menerapkannya, juga harus diterapkan secara benar sesuai kaidah-kaidah cara budidaya ikan yang baik seperti benihnya harus unggul, pakannya harus sesuai standar SNI, parameter kualitas air seperti oksigen juga harus tercukupi. Penerapan budidaya nila sistam bioflok ini didorong dikembangkan di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan potensial, guna membangun ketahanan pangan. Pengembangan juga akan dilaksanakan di pesantren-pesantren dan kelompok masyarakat lainnya. Teknologi bioflok ini akan terus didorong agar diterapkan terhadap berbagai komoditas dan berbagai daerah, sehingga menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Apalagi, saat ini produk Nila di beberapa daerah menjadi sumber gizi yang digemari, bahkan seperti di Papua dan Lombok pada umumnya. Seiring dengan penertiban keramba jaring apung (KJA) di perairan umum seperti danau, waduk dan lainnya, dia optimis bahwa teknologi ini dapat menjadi solusi bagi pembudidaya ikan di sana yang tidak bisa lagi melaksanakan produksi. Dengan bioflok, para pembudidaya diharapkan bisa pindah ke daratan dan melakukan budidaya ikan nila seperti di danau atau waduk.

Read More
      edit

Thursday, November 30, 2017

Published 4:31 PM by with 1 comment

Mau Jadi Pengusaha Muda Sukses ???

Banyak anak muda yang kini terinspirasi dan ingin mengembangkan bakat dengan membuka bisnis. Selain sebagai wadah melihat peluang, bisnis baru memberikan kesempatan membuka lapangan kerja baru. Banyak pebisnis muda yang berhasil di seluruh dunia. Andre Darwis sang pemilik KasKus, Yasa Singgih, dan Nabila Bawazier adalah sebagian kecil nama anak muda Indonesia yang mampu menunjukkan daya saingnya dengan membuka bisnis yang kini sudah tenar.

Bagaimana Caranyaaa????

A.    JIWA YANG SEMANGAT
Sebagai anak muda tentunya jiwa semangat harus ada dalam diri kita. Pupuk semangat itu sebelum Anda benar benar menjalankan bisnis. Jiwa semangat menjadi salah satu faktor penting dalam melakukan sebuah bisnis. Jika kita terus semangat, maka peluang dalam sebuah bisnis akan semakin besar. Anda akan menjadi orang yang selalu tidak takut jatuh dan akan bangkit lagi jika mengalami kegagalan di tengah jalan.

B.     LAKUKAN KEGIATAN YANG BERDAMPAK BESAR
Fokus pada hal yang berhubungan dengan bisnis. Jika memang ingin sukses dengan bisnis Anda, maka lakukan hal hal yang memberikan dampak besar secara positif pada kemajuan bisnis Anda.

C.    RELA MELEPAS MASA MUDA
Masa muda memang masa yang tepat untuk mencari jati diri. Maka dari itu jangan sia-siakan masa mudamu hanya dengan bermain dan berfoya foya. Bangun relasi dan temukan peluang besar yang dapat dijadikan pundi-pundi uang. Dengan begitu Anda bisa menunjukkan bahwa masa muda Anda adalah masa masa yang benar berkualitas dan membanggakan.


D.    BERANI MENGHADAPI RISIKO
Pastikan Anda siap untuk menghadapi kegagalan dan selalu berani untuk mengambil risiko dari setiap keputusan yang dibuat. Jangan pernah takut untuk belajar dari kegagalan yang Anda alami. Hal yang harus diingat adalah, karena Anda sudah pernah mengalami sebuah kegagalan, maka hal itu menjadi pelajaran yang luar biasa. Anda dapat melihat kekurangan dari bisnis Anda, dan tentunya Anda tidak akan mengulang kesalahan yang sama.

E.     JADIKAN HOBI SEBAGAI BISNIS
Jika kita membuka bisnis yang berawal dari hobi, hal ini memungkinkan kita untuk menambah daya semangat, karena kita melakukan dua hal yang kita sukai secara bersamaan yakni hobi dan bisnis. Jika Anda mengikuti komunitas dari hobi yang ditekuni, maka sebagai permulaan Anda tak perlu repot repot untuk mencari target pasar dan mempromosikannya. Anda dapat menggunakan teman-teman yang memiliki hobi sama.

F.     INOVASI MENGIKUTI ZAMAN
Anda harus pintar melihat peluang untuk membuat bisnis semakin maju. Maka dari itu, pintar-pintarlah melihat peluang di setiap zaman. Perkembangan zaman yang semakin pesat terutama di bidang teknologi, menuntut Anda untuk terus memenuhi rasa keingintahuan dan konsumen yang selalu menunggu-nunggu ide baru apa yang akan dituangkan dalam bisnis Anda. Hal ini sangat harus diperhatikan apabila target pasar Anda adalah anak muda dan kalangan remaja, karena target pasar ini sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal baru yang muncul.

G.    TETAP FOKUS
Fokus terhadap bisnis yang dijalani dan dikembangkan akan membantu Anda untuk mampu membuat bisnis maju dengan pesat. Banyak pebisnis awam yang cepat puas, sehingga jika satu bisnis sudah dirasa cukup bagus, maka akan membuka bisnis yang baru lagi. Hal ini tidak baik karena akan membuat pikiran Anda terpecah belah sehingga tidak fokus untuk memajukannya. Hati hatilah, karena justru hal ini akan membuat bisnis Anda berantakan.

H.    MEMILIKI SIFAT ULET
Pebisnis yang memiliki sifat ulet sudah dipastikan adalah orang yang visioner. Ia sudah merancang dengan baik masa depan bisnisnya dan menggantungkan cita-citanya dengan baik dan realistis. Dengan memiliki rencana dan cita-cita, akan mendorong Anda untuk tahan dengan segala rintangan dan hambatan. Banyak pebisnis yang ‘kalah sebelum berperang’ karena sudah takut ketika melihat tanda-tanda kegagalan.

I.       MAU BEKERJA KERAS
Karena sudah merelakan masa muda Anda, maka jangan sia-siakan hal tersebut. Pakailah seluruh energi yang Anda miliki untuk membuktikan bahwa bisnis ini dapat berjalanan dengan sebaik mungkin. Ibarat menabung, maka tabunglah energi Anda untuk bisnis. Niscaya keberhasilan dari bisnis yang Anda bangun akan didapatkan di masa depan.

J.      INVESTASI UANG
Jika sudah mendapat keuntungan dari bisnis, jangan cepat puas dan jangan dengan mudah difoya-foyakan untuk hal yang belum tentu Anda butuhkan. Jatuh bangun bisnis pasti terjadi, maka dari itu pastikan Anda menyimpan uang dengan baik. Investasikan uang Anda untuk membangun bisnis itu menjadi lebih besar. Dengan begitu Anda tidak perlu mencari investor dengan dana yang besar dan memiliki utang.

K.    IKUTI POLA
Anak muda pasti masih berusaha mencari jati diri, sehingga tak heran bila mereka masih suka mengikuti tren apa yang ada saat itu. Rasa ingin tahu dan ingin mencoba-coba yang baru tentu masih sangat tinggi dalam diri mereka. Jika memang sudah bertekad untuk membangun bisnis yang serius saat muda, maka buang semua keinginan untuk mencoba coba tren yang ada, lebih baik Anda langsung belajar dari banyaknya anak muda yang sukses sebagai pengusaha.
Berani Memulai!!!!!!


Apapun bisnis yang Anda inginkan atau sedang direncanakan, beranilah untuk memulainya!! Jangan pernah takut mencoba, meskipun ada banyak risiko yang nantinya akan dihadapi. Namun yang patut Anda ingat selalu adalah untuk selalu mau mencari sesuatu hal yang baru dan jangan ragu untuk memulai bisnis Anda.
Read More
      edit

Thursday, November 2, 2017

Published 9:38 PM by with 0 comment

BUDIDAYA IKAN KOI


Indonesia merupakan negara yang perairannya mempunyai berbagai macam jenis ikan bernilai jual tinggi. Salah satunya adalah ikan koi (Cyprinus carpio). Ikan koi memiliki ciri khas warna yang menarik dengan variasi jenis yang beranekaragam. Secara garis besar ikan koi diklasifikasikan dalam 13 kategori yaitu Kohaku, Sanke, Showa, Bekko, Utsurimono, Asagi, Shusui, Tancho, Hikari, Koromo, Ogon, Kinginrin, dan Kawarimono.

ASAL MULA IKAN KOI :
Ikan koi adalah ikan nasional Negara Jepang. Di sana koi diangap sebagai ikan dewa. Di Negara tersebut koi disebut kai yang artinya ikan berwarna. Ikan koi masuk ke Indonesia diperkirakan tahun 1981-1982 yang dibawa oleh Hany Moniaga, hobiis yang tinggal di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Ia kemudian mengembangkan peternakan koi yang diberi nama Leon dan Leonny. Koi pertama itu panjangnya 90-100 cm, berumur 50-75 tahun. Sejak itulah koi populer di Indonesia dan belakangan menjadi buruan hobiis hingga saat ini.
Ikan koi termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara. Makanannya tidak selalu harus spesial karena termasuk binatang pemakan tumbuh-tumbuhan dan hewan ( omnivira). Umur ikan koi bisa bertahan sampai puluhan tahun. Beberapa penjual mematok harga mulai dari Rp 50 ribu hingga mencapai Rp 8 Juta. Hebatnya, harga koi juara kontes dapat menembus ratusan juta rupiah. Koi terbaik adalah yang memiliki intensitas, keseimbangan dan kejernihan warna terbaik.

CARA BUDIDAYA :
1)      Pemilihan lokasi dan konstruksi wadah
Ikan koi secara alami hidup di air deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Koi berukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat menjadi habitat permanen. Bila dipelihara dalam kelompok, koi akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan ikan yang lebih kecil.
2)      Teknik Budidaya
*      Kualitas air :
  • *      suhu air berkisar 24-26oC,
  • *      pH 7,2-7,4
  • *      O2 minimal 3-5 mg/l,
  • *      CO2 maksimal 10 mg/l,
  • *      nitrit maksimal 0,2

*      Pakan
Koi adalah bottom feeder (pemakan di dasar) dan omnivora (pemakan segala). Sumber protein utama adalah formulasi kombinasi antara bahan nabati dan bahan hewani serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai pelengkap pakan.  Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning) dan astasantin (merah). Jumlah pakan diberikan berdasarkan jumlah ikan (bobot biomassa) dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ikan dan media air pemeliharaannya. Pakan buatan untuk pembesaran koi dapat diberikan dalam bentuk butiran (pellet).
*      Pakan alami atau pakan hidup: cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan fitoplankton dalam kolam.
Koi yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam tembok. Ternyata ikan koi tersebut banyak menyantap ganggang yang memang  tumbuh di Lumpur yang mengandung banyak zat karoten.
  • *      Pembenihan

*      Kolam
1)      Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.
2)      Sediakan kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kolam bulat diameternya antara 1,5-2 m.
3)      Sediakan kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
4)      Dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
*      Indukan dan Pemijahan
Induk yang baik adalah yang memiliki pola warna bervariasi yang cerah simetris dengan bentuk tubuh seperti terpedo dengan berat badan minimal 1 kg. Secara alami, ikan koi memijah pada musim semi dan menjadi matang gonad dengan menaikkan suhu air. Induk jantan dan betina ditempatkan dalam wadah terpisah (untuk menghindari bertelur yang tidak diinginkan) dan tidak diberi pakan selama beberapa hari.
Koi dapat memijah secara alami dan buatan yaitu dengan rangsangan hormon yang disuntikkan pada tubuh induk betina untuk mempercepat proses pembuahan. Penyuntikan Pituitary Gland (PG, nama dagang ovaprim) dengan dosis 0,2 mg/kg bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi akan terjadi 10 jam setelah penyuntikan. Sistem pemijahan tanpa pengurutan/stripping ini disebut pemijahan semi alami yang lebih aman karena tanpa melukai ikan. Bila ikan sulit melakukan pemijahan alami sehingga perlu bantuan proses pembuahan buatan, maka dilakukan pengurutan telur dan sperma (stripping) yang merupakan pilihan terakhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan dapat menghasilkan 75.000 telur/kg berat badan. Perbandingan jumlah induk dalam proses pemijahan adalah 2 betina dan 1 jantan. Biasanya telur yang dikelurkan oleh induk betina menempel pada substrat (injuk) yang segera dibuahi oleh sperma jantan. Setelah telur dibuahi sebaiknya dipisahkan dari induk, dengan memindahkan induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat dan dipindahkan kedalam wadah penetasan.
  • *      Pendederan

Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-.
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas baik.
Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan warna) bergantung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fingerling, yang afkir mencapai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor fingerling berkualitas baik (22–33 %).
  • *      Pewarnaan

Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan mengalami stres. Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang tumbuh cepat. Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Intensitas warna tergantung dari jumlah pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan.
  • *      Pra Panen

Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya.
Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terjamin dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kualitas warna tubuh ikan Koi.
*      Persyaratan Eksport
Eksportir harus memiliki syarat izin dari Dinas Perdagangan yang dibuktikan dengan dokumen IKIS ( Izin Instalasi Karantina Ikan Sementara ), Hasil Uji PCR (Polymerase Chain Reaction), untuk deteksi penyakit ikan dan dokumen bea cukai di bandara.
Standar ikan yang akan diekspor antara lain kondisi sehat dengan ciri diantaranya bentuk tubuh ideal dan proporsional, Sirip sempurna seperti tidak ada bengkok, tidak cacat, rusak, robek atau patah. Kondisi sisiknya utuh tidak ada yang lepas, mengkilap dan berkilau bila terkena sinar. Ikan Koi diperiksa di laboratorium oleh Badan Karantina untuk di cek apakah benar – benar sehat dan tidak berpenyakit. Bila ikan dinyatakan sehat, Badan Karantina akan mengeluarkan  Surat Keterangan Layak Ekspor.

Badan Karantina kemudian mengemas ikan hias dalam plastik, Styrofoam, dan Hard Carton. Dalam satu kantong plastik ukuran 20 liter diisi air dan oksgen dengan perbandingan 2:3 untuk 20 ekor ikan Koi ukuran 8 cm. Pengiriman ikan Koi ini dilakukan dengan menggunakan jalur udara.
Read More
      edit